Seperti dirilis Aljazeera, salah seorang pelajar yang masuk Islam adalah Alexandra. Siswa berusia 12 tahun putri Lauren Booth itu tidak lain adalah keponakan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.
Alexandra mengikrarkan dua kalimat syahadat pada Ramadhan lalu. Setelah masuk Islam, Alexandra merasa bisa lebih rendah hati.
“Islam telah mengubah hidupku, memberiku kehormatan dan kerendahan hati. Aku juga menjadi lebih menghormati diri sendiri setelah memutuskan untuk mengenakan Jilbab,” kata Alexandra.
Selain Alexandra, banyak pula pelajar lain yang masuk Islam. George Radev (14) misalnya. Siswa asal Swedia itu senang mengambil gambar menara masjid. Ketika mendengar adzan saat menjalani hobi fotografinya itu, Radev merasakan sesuatu yang aneh. Ia pun bertanya kepada temannya sekolahnya, Abdullah dan Tamer, mengenai adzan.
Akhirnya mereka mendapatkan banyak informasi melalui internet. Pengetahuan baru tentang Islam itu mendorong Radev
Meskipun masih belia, Radev cukup peka dengan "propaganda" media di Inggris tentang Islam yang tidak sesuai dengan fakta sebenarnya. "Mengapa hanya kontroversi bodoh tentang Islam yang memenuhi media kami?" keluhnya.
Begitu pula halnya dengan Sheila Rudd (15) yang telah memeluk Islam tahun lalu. Pelajar dari Eardenj itu mengatakan bahwa media-media di Inggris berupaya menghambat warga untuk masuk Islam. Namun demikian, media-media tersebut tidak dapat menghalangi hidayah Allah seperti yang dikaruniakan-Nya kepada dirinya.
Selain Alexandra, Radev dan Rudd, masih banyak pelajar Inggris lainnya yang berbondong-bondong masuk Islam. Gatson Institute menegaskan bahwa setiap bulan terdapat ratusan warga Inggris yang masuk Islam.
Menurut sejumlah studi di Inggris, jumlah muslim telah bertambah 37 persen selama 6 tahun terakhir, diikuti dengan pertambahan jumlah masjid menjadi sekitar 1500 masjid. [IK/EM/bersamadakwah]]