Al-Mahdi yang Dinantikan (1)

Oleh: Zulfahmi, MA, Alumnus University of Malaya

(Al-Iqab) - SEJARAH umat manusia dari semenjak nabi-nabi terdahulu selalu di liputi kehidupan yang berputar ibarat roda, sejarah umat manusia kadang hidup dalam keadaan amam dan sejahtera, disaat umat manusia taat dan patuh kepada Allah serta tidak menyekutukannya. Tapi kadangkala juga sejarah umat manusia dihinggapi masa masa suram, penyiksaan
sehingga hidup jauh dari rasa aman. Inilah masa
yang dilalu oleh manusia. Manakala mereka taat
dan patuh serta tidak menyekutukannya, Allah
berikan hidup rasa aman dan tentram, tapi disaat mereka ingkar dan
menyekutukanNya
ditimpakan rasa takut, tidak aman dan ditindas
oleh kaum lain yang lebih berkuasa. Kita bisa mengambil i'tibar dari kaum Yahudi
mulai dari masa perbudakan di mesir hingga
perbudakan di negeri Babilon. Di saat kaum
Yahudi masih taat dan tunduk kepada Allah dan
tidak menyekutukannya, maka Allah
memberikan kekuasaan kepada mereka sebagaimana pada masa kerajaan Nabi Sulaiman
dan Daud as. Kemudian di saat kaum Yahudi
mulai ingkar kepada Allah maka Allah
menghancurkan mereka. Sebagimana firman
Allah surah al-Isra' ayat 5: "Maka apabila datang
saat hukuman bagi (kejahatan) pertama dari kedua (kejahatan) itu, Kami datangkan
kepadamu hamba-hamba Kami yang
mempunyai kekuatan yang besar, lalu mereka
merajalela di kampung-kampung, dan itulah
ketetapan yang pasti terlaksana." Allah mengirim pasukan Bukhtanshar Raja
Babilon yang lebih berkuasa untuk
menghancurkan kekuasaan kaum Yahudi.
Sehingga kaum Yahudi diperbudak di negeri
Babilon. Dan dalam keadaan ketakutan tersebut
Allah memperingatkan kaum Yahudi untuk bertaubat dan Menjanjikan
kepada kaum Yahudi
bahwa mereka akan mendapatkan kembali rasa
aman, tentram serta akan mengutus seorang
penyelamat yaitu al-Masih. Akan tetapi manakala
al-masih diutus ternyata hanya sedikit kaum
Yahudi beriman kepadanya padahal mereka pada mulanya begitu mengharapkan
kedatangannnya. Mereka yang beriman kepada
a-Masih kemudian dikenal dengan kaum
Nasrani. Maka begitu juga dengan umat Islam, pada awal
permulaan sejarah umat Islam ialah generasi
para sahabat dan tabiin mereka merupakan
orang-orang taat dan patuh kepada Allah dan
tidak menyekutukannya dengan sesuatu
apapun, pada masa itu kekuasaan Islam ditakuti di seluruh penjuru
dunia. Namun keadaan
seperti itu tidak selamanya diberikan kepada
umat Islam. disaat umat Islam tidak lagi taat dan
patuh kepada Allah serta mulai
menyekutukanNya, maka Allah mendatangkan
kekuasaan lain lebih berkuasa dan menghancurkan kekuasaan Islam. Ini
ditandai dengan runtuhnya khilafah turki
usmaniyyah pada tahun 1924 M. Pada saat itulah
Allah mencabut rasa aman, dan memberikan
rasa takut, mulailah umat Islam menjadi sasaran
orang kafir, seluruh negara yang berpenduduk
mayoritas muslim di jajah oleh orang-orang kafir, lihatlah apa yang
terjadi dengan Palestina hingga
hari ini, kemudian Afghanistan, Iraq dan Suriah.
Pembaitaan terjadi di mana-mana sehingga
orang-orang yang membela kehormatan Islam
diberi label sebagai teroris.
BERSAMBUNG