Meraih Keuntungan Melimpah di Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

(Al-Iqab) -  Sekalipun dengan kemuliaan sepuluh hari-hari ini, ketinggian
kedudukannya, kebesaran pahala amal shaleh di dalamnya dan bahwasanya amalan-malan pada hari tersebut lebih besar pahalanya daripada di bulan lain, namun demikian -bersamaan dengan segala kelebihan itu semua- engkau melihat lemahanya semangat pada sebagian besar kaum muslimin, kemalasan dalam beramal shalih, berpaling dari semangat dan kesungguhan, dan lambatnya dorongan dalam hal itu. Dan tidak diragukan lagi bahwa hal-hal di atas memiliki sebab yang akan saya sebutkan sebagiannya dalam kesempatan ini, supaya kita bisa menjauhinya, dan memanfaatkan kesempatan pada momentum dengan maksimal. Maka di antara sebab-sebab tersebut adalah sebagai berikut:
1. DOSA DAN MAKSIAT.
Maka betapa banyak dosa-dosa mencegah dari perbuatan ketaatan? Dan betapa
banyak dia menghalangi antara seorang hamba dengan ibadah? Bukankah
banyak dari kalangan kaum muslimin yang mengetahui keutamaan hari-hari
itu? Bukankah telah jelas bagi mereka kedudukan hari-hari tersebut?
Maka kenapa ada kemalasan dalam melakukan amalan-amalan shalih ini.
Sesunggunya jawabannya jelas, yaitu dosa-dosa dan maksiat yang
menghalangi manusia dari rahmat Allah Subhanahu wa Ta'ala (dan
termasuk rahmat Allah adalah taufiq (kemudahan) untuk melakukan amal
shalih). Dan telah turun kepada kalian, wahai saudaraku kaum muslimin
sepuluh keberkahan (10 hari di awal Dzulhijjah), maka perbaruilah
taubat di dalamnya supaya anda berhak menjadi orang yang diberi
kemudahan untuk berbuat ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan
ketahuilah bahwa sesungguhnya dosa-dosa memiliki dampak yang besar
dalam menghalangi manusia darinya (ketaatan). Suatu ketika datang
seseorang kepada al-Hasan al- Bashri rahimahullah dan berkata
kepadanya:"Wahai Abu Sa'id, aku telah menyiapkan air wudhu untuk
qiyamullail (shalat malam) tetapi aku tidak bisa bangun !!"Maka al-
Hasan rahimahullah berkata kepadanya:"Dosa- dosamu mengikatmu
(menghalangi dari melakukan shalat malam." Maka dosa-dosa adalah sebab
untuk setiap hal yang menghalangi ketaatan (kepada Allah). Maka
hendaklah setiap orang waspada terhadapnya, dan lihatlah keadaan
orang-orang yang istiqomah di atas ketaatan, bagaimana keadaan antara
mereka dengan puasa, shalat, dzikir dan do'a-do' mereka, padahal anda
dijauhkan dari kebaikan- kebaikan ini, dan seandainya engkau
memeriksa, dan menelitinya engkau akan mengetahui bahwasanya hal
tersebut (jauhnya dirimu dari ketaatan) tidak lain hanyalah datang
dari dirimu sendiri. Maka sekali lagi perbaruilah taubatmu hari ini,
dan lihatlah pengaruh yang besar darinya.
2. TIDAK MENGETAHUI KEUTAMAAN HARI-HARI TERSEBUT.
Sekalipun dengan tersebarnya kebaikan
dan sampainya kebaikan tersebut ke seluruh penjuru dunia, dengan
karunia dari Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan apa yang dia mudahkan
buat manusia berupa sarana informasi, hanya saja masih ada sebagian
kalangan dari kaum muslimin yang berada dalam ketidaktahuan terhadap
keutamaan hari-hari tersebut (10 hari awal Dzul hijjah), atau mereka
tidak megetahui dengan baik nilai hari-hari , oleh sebab itu timbul
sikap meremehkan hari-hari itu dari mereka. Dan di sinilah kewajiban
juru dakwah ke jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk menjelaskan
keutamaan hari-hari tersebut dan kedudukannya di sisi Allah lewat
khutbah-khutbah, kajian-kajian dan ceramah-ceramah di masjid-masjid
mereka supaya tergerak hati-hati mereka untuk melakukan
ketaatan-ketaatan di momen yang penuh berkah ini. Sebabagaimana dalam hadits: (ﻪﻌﺒﺗ ﻦﻣ ﺭﻮﺟﺃ ﻞﺜﻣ ﺮﺟﻷﺍ ﻦﻣ ﻪﻟ ﻥﺎﻛ ﻯﺪﻫ ﻰﻠﻋ ﻝﺩ ﻦﻣﻭ) "Dan barang
siapa yang menunjukkan kepada jalan hidayah, maka dia mendapatkan
pahala seperti pahala-pahala orang yang mengikutinya."
3. PANJANG ANGAN-ANGAN.
Sesungguhya termasuk salah satu hal paling besar yang
membinasakan manusia adalah panjang angan-angan, dan menganggap
jauhnya kematian, yang hal itu menjadikan manusia menunda-nunda dari
beramal shalih, tidak bersegera melakukannya, dan dia mengira bahwa
dia bisa saja menggantinya di hari lain. Maka binasalah dia
sebinasa-binasanya, dan menyia- nyiakan momentum yang baik ini.
Seandainya dia melihat dengan pandangan inshaf (pertengahan) dan
keadilan, pasti dia akan mendapatkan bahwasanya perkara itu lebih
cepat dari semua hal. 'Aun bin 'Abdullah rahimahullah berkata:"Betapa
banyak orang yang menjalani suatu hari, dia tidak bisa
menyempurnakannya! Betapa banyak orang yang menunggu hari esok, dia
tidak menjumpainya, seandainya anda melihat kepada ajal dan
perjalanannya, pasti anda akan membenci angan-angan dan kelalaian."
Apabila anda mencermati siroh (perjalanan) salaf yang indah, anda akan
menemukan pada mereka sedikitnya angan-angan yang membuat mereka
bersegera memanfaatkan waktu-waktu mereka seluruhnya untuk ketaatan,
lebih-lebih pada momen-momen kebaikan. Inilah Sa'id bin Jubair
rahimahullah, kebiasaan beliau apabila memasuki sepuluh hari pertama
bulan dzulhijjah maka hampir tidak ada bandingannya, dikarenakan
besarnya semangat dan kesungguhannya memanfaatkan hari-hari tersebut.
Maka ingatlah wahai orang-orang yang panjang angan-angan, bahwa urusan
hidup dan mati anda bukan di tangan anda, akan tetapi ia hanyalah ada
di tangan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan betapa banyak engkau ketahui
dari orang-orang yang hidup dalam kondisi sehat wal afiat dijemput
kematian pada saat dia lalai. Maka pujilah Allah (bersyukurlah) karena
Dia menyampaikan anda kepada momen yang penuh berkah ini, dan
bersunguh-sungguh dan semangatlah untuk mengisinya dengan amal shalih.
4. SEDIKITNYA BANTUAN.
Sesungguhnya sekalipun adanya kebaikan di
masyarakat dan banyaknya orang-orang yang taat dari para pengikut
agama yang mulia ini, hanya saja berpaling dari ketaatan pada momen-
meomen sepuluh hari awal bulan Dzulhijjah adalah
salah satu tanda yang nampak pada sebagian besar kaum muslimin. Dan
berjama'ah memiliki pengaruh yang besar dalam melakukan amal ketaatan,
oleh sebab itu datang nash-nash syari'at yang memerintahkan untuk
berjama'ah dalam beberapa banyak amalan ibadah, sesuatu yang bisa
memberikan kemudahan (dalam melakukannya). Oleh sebab itu, termasuk
bentuk nasehat di dalam rumah tangga adalah tolong menolong di dalam
ketaatan, dan termasuk nasehat terhadap sesama kaum muslimin adalah
tolong menolong di dalam ketaatan dan menyebarkan kebaikan di antara
mereka. Perhatikanlah keadaan orang-orang sebelum kita, dan bagaiamana
mereka saling tolong-menolong di dalam ketaatan. Dari Abu 'Utsman
al-Hindi rahimahullah berkata:"Aku bertamu di rumah Abu Hurairah
radhiyallahu 'anhu selama tujuh hari, maka kebiasaan beliau, istrinya
dan pembantunya bergiliran pada malam hari menjadi 3 giliran, yang ini
shalat setelah itu, membangunkan yang lain, kemudian dia shalat lalu
membangunkan yang lainnya lagi." (Siyar A'laamin Nubala 2/609) Dahulu
al-Hasan bin Shalih, saudaranya 'Ali dan ibunya saling tolong-menolong
dalam ibadah pada malam dan siang hari, baik shalat, maupun puasa.
Maka ketika ibunya meninggal keduanya saling tolong-menolong dalam
shalat malam dan puasa, dan ketika 'Ali meninggal al-Hasan shalat
malam sendiri. Dan beliau dijuluki "ular lembah", maksudnya orang yang
tidak tidur malam. (Hilyatul Auliyaa' 7/328 dengan sedikit perubahan).
Maka bekerja samalah anda dan anggota keluarga anda di dalam ketaatan,
dan jika semangatmu naik, maka jadilah penolong dan pembantu anggota
lingkungan anda untuk membantu mereka di dalam ketaatan pada hari-hari
yang penuh berkah ini (10 hari awal Dzulhijjah)
5. BANYAKNYA FITNAH
DAN GODAAN. Betapa banyak fitnah telah memalingkan kaum muslimin dari
memanfaatkan kesempatan- kesempatan yang baik pada hari-hari tersebut,
dan mungkin saya akan menyebutkan sebab yang paling besar dalam
memalingkan manusia dari hari-hari tersebut, yaitu sarana informasi
dengan segala salurannya (TV, internet dll). Maka dari itu wajib bagi
setiap orang yang berakal untuk menjadi penasehat bagi dirinya
sendiri, dan waspada terhadap bahaya dan dampak buruk sarana-sarana
tersebut terhadapnya, khusunya pada hari-hari ini. Tinggalkanlah
hal-hal yang tidak bermanfaat pada hari itu, sekalipun hal itu mubah,
supaya kita bisa berkosentrasi dalam beribadah dan melakukan taqqarub,
dan hari-hari itu adalah hari-hari yang sedikit dan hampir- hampir
akan segera berakhir. Dan sebagai motivasi bagi kita semua untuk
memanfaatkan momen sepuluh hari di awal bulan Dzulhijjah maka –dengan
izin Allah- kami ketengahkan beberapa faidah/keutamaan dari sepuluh
hari pertama bulan Dzulhijjah. Maka –wa billahi at-taufiq- kami
katakan:

KEUTAMAAN SEPULUH HARI PERTAMA BULAN DZULHIJJAH

Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ﺎَﻣ ْﻦِﻣ ٍﻡﺎَّﻳَﺃ ُﻞَﻤَﻌْﻟﺍ
ُﺢِﻟﺎَّﺼﻟﺍ ُّﺐَﺣَﺃ ﺎَﻬﻴِﻓ ﻰَﻟِﺇ ِﻪَّﻠﻟﺍ ْﻦِﻣ ِﻡﺎَّﻳَﻷﺍ ِﻩِﺬَﻫ .« ﺎَﻳ
ﺍﻮُﻟﺎَﻗ .ِﺮْﺸَﻌْﻟﺍ َﻡﺎَّﻳَﺃ ﻰِﻨْﻌَﻳ ِﻞﻴِﺒَﺳ ﻰِﻓ ُﺩﺎَﻬِﺠْﻟﺍ َﻻَﻭ
ِﻪَّﻠﻟﺍ َﻝﻮُﺳَﺭ ِﻪَّﻠﻟﺍ َﻝﺎَﻗ » َﻻَﻭ ُﺩﺎَﻬِﺠْﻟﺍ ﻰِﻓ ِﻞﻴِﺒَﺳ ِﻪَّﻠﻟﺍ
َّﻻِﺇ ٌﻞُﺟَﺭ َﺝَﺮَﺧ ِﻪِﺴْﻔَﻨِﺑ ِﻪِﻟﺎَﻣَﻭ ْﻢَﻠَﻓ ْﻊِﺟْﺮَﻳ ْﻦِﻣ َﻚِﻟَﺫ
ٍﺀْﻰَﺸِﺑ ﻯﻭﺭ} ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍ ﻲﻓ {ﻪﺤﻴﺤﺻ "Tidak ada suatu hari di mana amal
shalih pada hari itu lebih dicintai Allah dibandingkan beramal pada
hari-hari ini -maksud beliau adalah sepuluh hari pertama Dzulhijjah-
.Sahabat bertanya:'Wahai Rasulullah, sekalipun amalan itu jihad fi
sabililah?'Beliau menjawab:'Ya, walaupun jihad fi sabililah, kecuali
seseorang yang pergi berjihad dengan jiwa dan hartanya, lalu dia tidak
pulang (dari jihad itu) dengan membawa suatu apapun."(HR.Al-Bukhari)
KEUTAMAAN SEPULUH HARI PERTAMA DI BULAN DZULHIJJAH:
1.Allah Ta'alabersumpah dengannya (sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah), dan
bersumpah menggunakan sesuatu menunjukan arti penting dan besarnya
manfaat hal tersebut.Allah Ta'ala berfirman: [2 ،1 :ﺮﺠﻔﻟﺍ] {ٍﺮْﺸَﻋ
ٍﻝﺎَﻴَﻟَﻭ (1) ِﺮْﺠَﻔْﻟﺍَﻭ} "Demi fajar, dan demi malam yang sepuluh."
(QS.Al-Fajr:1-2) Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhu dan Ibnu Zubair,
Mujahid rahimahullah dan banyak dari kalangan salaf maupun khalaf
berkata:" Sesungguhnya itu adalah sepuluh hari dzulhijjah." Ibnu
Katsir rahimahullah berkata:"ini adalah pendapat yang benar." (tafsir Ibnu katsir)
2.Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyaksikan bahwa
hari-hari tersebut adalah hari-hari terbaik sebagaimana hadits diatas.
3. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memotivasi untuk beramal
shalih di dalamnya, karena kemuliaan waktu tersebut.
4.Beliau
shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk memperbanyak tasbih,
tahmid, dan takbir pada hari-hari tersebut, sebagaimana hadits yang
diriwayatkan oleh imam Ahmad. ِﻦَﻋ ِﻦْﺑﺍ َﺮَﻤُﻋ ، ِﻦَﻋ ِّﻲِﺒَّﻨﻟﺍ
ﻰَّﻠَﺻ ُﻪَّﻠﻟﺍ ِﻪْﻴَﻠَﻋ َﻢَّﻠَﺳَﻭ َﻝﺎَﻗ : ﺎَﻣ ْﻦِﻣ ٍﻡﺎَّﻳَﺃ ُﻢَﻈْﻋَﺃ
ِﻪﻠﻟﺍ َﺪْﻨِﻋ ، ُّﺐَﺣَﺃ َﻻَﻭ ِﻪْﻴَﻟِﺇ ِﻞَﻤَﻌْﻟﺍ َﻦِﻣ َّﻦِﻬﻴِﻓ ِﻩِﺬَﻫ
ْﻦِﻣ ِﻡﺎَّﻳَﻷﺍ ِﺮْﺸَﻌْﻟﺍ ، َّﻦِﻬﻴِﻓ ﺍﻭُﺮِﺜْﻛَﺄَﻓ َﻦِﻣ ، ِﻞﻴِﻠْﻬَّﺘﻟﺍ
ِﺮﻴِﺒْﻜَّﺘﻟﺍَﻭ .ِﺪﻴِﻤْﺤَّﺘﻟﺍَﻭ ، ﺪﻤﺣﺃ ﻪﺟﺮﺧﺃ 7/224 ﺮﻛﺎﺷ ﺪﻤﺣﺃ ﻩﺩﺎﻨﺳﺇ
ﺢّﺤﺻﻭ Dari Abdullah bin Umar radhiyallahu anhuma dari Nabi shallallahu
'alaihi wasallam beliau berkata:'Tidak ada hari-hari yang lebih agung
di sisi Allah dan tidak juga amal shalih di dalamnya lebih
dicintai-Nya melebihi sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, maka
perbanyaklah di dalamnya tahlil (laa ilaha illallahu),takbir, dan
tahmid." (HR.Ahmad dan sanadnya dishahihkan oleh syaikh Ahmad Syakir)
5.Di dalamnya ada hari Arafah dan itu adalah hari yang disaksikan, di
mana Allah menyempurnakan agama itu pada hari itu dan puasanya
menghapus dosa dua tahun.
6. Di dalamnya ada hari nahr (menyembelih
Qurban) pada tanggal 10 yang itu adalah hari yang paling agung secara mutlak sepanjang tahun
7.Di dalamnya ada haji akbar yang di dalamnya
terkumpul berbagai macam ketaatan dan ibadah yang tidak terkumpul pada hari selainnya.

TUGAS SEORANG MUSLIM PADA HARI-HARI TERSEBUT.

Sesungguhnya mendapati hari-hari tersebut adalah salah nikmat yang
besar dari sekian banyak nikmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya.
Dan wajib atas setiap muslim untuk merasakan nikmat besar ini, dan
memanfaatkan kesempatan ini. Hal itu dengan cara mengkhususkan sepuluh
hari ini dengan perhatian yang lebih dan lebih bersungguh- sungguh
dalam melakukan ketaatan. Dan sesungguhnya yang merupakan kemurahan
dari Allah terhadap hambaNya adalah banyaknya jalan kebaikan, dan
bermacam-macamnya jalan ketaatan, supaya seorang muslim tetap semangat
dalam beribadah kepada Allah Ta'ala.
AMALAN-AMALAN DI HARI-HARI INI
Adapun amalan-amalan utama yang hendaknya seorang muslim bersemangat
untuk melakukannya pada hari-hari tersebut adalah:
1.BERPUASA
Disunahkan bagi seorang muslim untuk berpuasa tanggal 9 pada bulan
tersebut. Karena Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memotivasi kita
untuk memperbanyak amal shalih pada sepuluh hari tersebut dan puasa
salah satu amalan yang utama, Allah Ta'ala telah memilihnya untuk
diri-Nya sendiri sebagaimana dalam hadits qudsi Allah berfirman: ُّﻞُﻛ
ِﻦْﺑﺍ ِﻞَﻤَﻋ ُﻪَﻟ َﻡَﺩﺁ ُﻪَّﻧِﺈَﻓ َﻡﺎَﻴِّﺼﻟﺍ ﺎَّﻟِﺇ ﺎَﻧَﺃَﻭ ﻲِﻟ ﻪﺟﺮﺧﺃ.
ِﻪِﺑ ﻱِﺰْﺟَﺃ ."1805 ﻱﺭﺎﺨﺒﻟﺍ "Seluruh amalan anak Adam untuk dirinya
sendiri kecuali puasa, maka sesungguhnya puasa itu untuk-Ku Akulah
yang akan membalasnya"(HR.al-
Bukahri 1805) Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa pada hari
tersebut, dari Hunaidah bin Khalid dari Istrinya dari sebagian istri
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mereka berkata: َّﻥَﺃ َﻝﻮُﺳَﺭ
ِﻪَّﻠﻟﺍ ﻰﻠﺻ- ﻪﻠﻟﺍ ﻪﻴﻠﻋ -ﻢﻠﺳﻭ َﻥﺎَﻛ ُﻡﻮُﺼَﻳ ﺎًﻌْﺴِﺗ ْﻦِﻣ ﻯِﺫ َﻡْﻮَﻳَﻭ
ِﺔَّﺠِﺤْﻟﺍ ٍﻡﺎَّﻳَﺃ َﺔَﺛَﻼَﺛَﻭ َﺀﺍَﺭﻮُﺷﺎَﻋ ِّﻞُﻛ ْﻦِﻣ ِﻦْﻴَﻨْﺛﺍ
َﻝَّﻭَﺃ ٍﺮْﻬَﺷ َﻦِﻣ ِﺮْﻬَّﺸﻟﺍ .ِﻦْﻴَﺴﻴِﻤَﺧَﻭ — ﻪﺟﺮﺧﺃ ﻲﺋﺎﺴﻨﻟﺍ 4/205
ﺩﻭﺍﺩ ﻮﺑﺃﻭ ﺩﻭﺍﺩ ﻲﺑﺃ ﺢﻴﺤﺻ ﻲﻓ ﻲﻧﺎﺒﻟﻷﺍ ﻪﺤﺤﺻﻭ 2/462 . "Dahulu Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam berpuasa sembilan dzulhijjah, hari
Asy-Syura, dan tiga hari setiap bulan. Senin pertama setiap bulan dan
dua kamis.."(HR.an-Nasaai dan Abu dawud dan dishahihkan oleh al-Albani
dalam shahih sunan Abi Dawud)
2.TAKBIR
Disunnahkan memperbanyak
takbir, tahmid, tahlil dan tasbih. Dan mengeraskan suara dengan hal
tersebut di majid-masjid, rumah-rumah, jalan-jalan,
dan tempat-tempat yang diperbolehkan di situ disebut nama Allah dalam
rangka menunjukkan ibadah, dan mengumumkan pengagungan terhadap Allah
Ta'ala. Akan tetapi yang mengeraskan suara adalah laki-laki, adapunn
wanita maka mereka melirihkan suaranya. AllahSubhanahu wa Ta'ala
berfirman: ﻰَﻠَﻋ ٍﺕﺎَﻣﻮُﻠْﻌَﻣ ٍﻡﺎَّﻳَﺃ ﻲِﻓ ِﻪَّﻠﻟﺍ َﻢْﺳﺍ ﺍﻭُﺮُﻛْﺬَﻳَﻭ
ْﻢُﻬَﻟ َﻊِﻓﺎَﻨَﻣ ﺍﻭُﺪَﻬْﺸَﻴِﻟ ( 28 :ﺞﺤﻟﺍ) ِﻡﺎَﻌْﻧﻷﺍ ِﺔَﻤﻴِﻬَﺑ ْﻦِﻣ
ْﻢُﻬَﻗَﺯَﺭ ﺎَﻣ "Supaya mereka mempersaksikan berbagai manfa'at bagi
mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah
ditentukan atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa
binatang ternak" (QS.Al- Hajj:28) Dan jumhur ulama mengatakan bahwa
hari yang ditentukan adalah hari yang sepuluh (dzulhijjah) sebagaimana
telah datang keterangan dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma {hari-hari
yang ditentukan: hari yang sepuluh}.Adapun bentuk takbir adalah: ﺪﻤﺤﻟﺍ
ﻪﻠﻟﻭ ﺮﺒﻛﺃ ﻪﻠﻟﺍﻭ ،ﻪﻠﻟﺍ ﻻﺇ ﻪﻟﺇ ﻻ ﺮﺒﻛﺃ ﻪﻠﻟﺍ ،ﺮﺒﻛﺃ ﻪﻠﻟﺍ Akan tetapi masih
ada bentuk-bentuk takbir yang lain. Dan takbir pada hari-hari itu pada
zaman kita sekarang menjadi salah satu sunah yang ditinggalkan,
lebih-lebih di sepuluh hari pertama, hampir-hampir kita tidak bisa
mendengar takbir itu kecuali dari sedikit orang. Maka hendaknya
mengeraskan suara dengan takbir ini dalam rangka menghidupkan sunah
dan mengingatkan orang-orang yang lalai. Dan telah datang riwayat dari
Ibnu Umar dan Abu Hurairah radhiyallahu anhuma bahwa keduanya keluar
ke pasar pada sepuluh hari pertama bulan dzulhijjah dengan bertakbir
sehingga manusia bertakbir dengan sebab takbir beliau berdua.
Maksudnya adalah bahwa manusia teringat takbir sehingga masing- masing
mereka mulai bertakbir sendiri-sendiri, dan bukan dengan takbir
bersam-sama (jama'i) dengan satu suara yang hal itu tidak
disyariatkan. Sesungguhnya menghidupkan sunnah yang hilang atau hampir
hilang terdapat pahala yang besar, sebagaimana sabda Nabi shallallahu
'alaihi wasallam ُﻪَّﻧِﺇ ْﻦَﻣ ﺎَﻴْﺣَﺃ ًﺔَّﻨُﺳ ْﻦِﻣ ﻲِﺘَّﻨُﺳ ْﺪَﻗ
ْﺖَﺘﻴِﻣُﺃ ﻱِﺪْﻌَﺑ ، َّﻥِﺈَﻓ ُﻪَﻟ َﻦِﻣ ِﺮْﺟَﻷﺍ َﻞِﻤَﻋ ْﻦَﻣ َﻞْﺜِﻣ ْﻥَﺃ
ِﺮْﻴَﻏ ْﻦِﻣ ﺎَﻬِﺑ ﺎًﺌْﻴَﺷ ْﻢِﻫِﺭﻮُﺟُﺃ ْﻦِﻣ َﺺُﻘْﻨَﻳ ﻦﻣ) ﺎﻴﺣﺃ ﺔﻨﺳ ﻦﻣ
ﻲﺘﻨﺳ ﺪﻗ ﺖﺘﻴﻣﺃ ﻱﺪﻌﺑ ﻥﺈﻓ ﻪﻟ ﻦﻣ ﺮﺟﻷﺍ ﻞﺜﻣ ﻦﻣ ﻞﻤﻋ ﺎﻬﺑ ﻦﻣ ﺮﻴﻏ ﻥﺃ ﺺﻘﻨﻳ ﻦﻣ
ﻢﻫﺭﻮﺟﺃ (ﺎﺌﻴﺷ ﻱﺬﻣﺮﺘﻟﺍ ﻪﺟﺮﺧﺃ 7/443 ﻩﺪﻫﺍﻮﺸﻟ ﻦﺴﺣ ﺚﻳﺪﺣ ﻮﻫﻭ "Barang siapa
yang menghidupkan sunah dari sunah-sunahku yang telah mati maka
baginya pahala seperti pahala orang yang mengamalkannya tanpa
mengurangi pahala mereka"(HR.tirmidzi, hadits hasan karena
syawahidnya)
3.MEMPERBANYAK AMAL SHALIH SECARA UMUM
Karena amal shalih
dicintai oleh Allah dan ini mengharuskan besarnya pahala di sisi
Allah. Maka siapa saja yang tidak mampu untuk haji maka hendaklah
memakmurkan waktu-waktu yang mulia ini dengan memperbanyak ketaatan
kepada Allah Ta'ala seperti shalat, membaca Al-Quran, dzikir, berdo'a,
sedekah, berbakti kepada kedua orang tua, silaturahim, amar ma'ruf
nahi munkar dan lain-lain dari jalan-jalan kebaikan dan ketaatan.
5.BERKURBAN
Salah satu amal shalih sepuluh hari ini adalah mendekatkan
diri kepada Allah dengan menyembelih binatang kurban, dan
membagikannya kepada orang lain.
6.TAUBAT NASUHA
Yang ditekankan untuk
dilakukan pada sepuluh hari ini adalah bertaubat kepada Allah dan
meninggalkan maksiat dan seluruh dosa. Taubat adalah kembali kepada
Allah dan meninggalkan hal-hal yang dibenci Allah secara lahir dan
batin, menyesal terhadap dosa yang telah lalu dan bertekad untuk tidak
mengulangi dosa tersebut serta istiqamah di atas kebenaran dengan
melakukan hal-hal yang dicintai Allah. Dan wajib bagi seorang muslim
jika berlumuran maksiat untuk segera bertaubat seketika itu juga tanpa
menunda, karena:
1.Dia tidak tahu kapan dia mati
2.Kemaksiatan
menyebabkan/mengundang saudaranya (kemaksiatan-kemaksiatan) yang lain.
Maka hendaklah seorang muslim bersemangat pada waktu-waktu yang baik
karena waktu tersebut cepat sekali berlalu, dan hendaklah
mempersembahkan untuk dirinya sendiri amal shalih yang akan dia
dapatkan pahalanya adalah hal yang paling dibutuhkan olehnya (di
akherat) ﻥﺈﻓ] ﺏﺍﻮﺜﻟﺍ ،ﻞﻴﻠﻗ ﻞﻴﺣﺮﻟﺍﻭ ،ﺐﻳﺮﻗ ﻖﻳﺮﻄﻟﺍﻭ ،ﻑِﻮْﺨُﻣ ﺭﺍﺮﺘﻏﻻﺍﻭ
،ﺐﻟﺎﻏ ﺮﻄﺨﻟﺍﻭ ،ﻢﻴﻈﻋ ﻪﻠﻟﺍﻭ ﻰﻟﺎﻌﺗ ﻪﻴﻟﺇﻭ ﺩﺎﺻﺮﻤﻟﺎﺑ ﺏﺂﻤﻟﺍﻭ ﻊﺟﺮﻤﻟﺍ "Maka
sesungguhnya pahala itu sedikit, kiamat itu dekat, jalannya
menakutkan, tipu daya setan kuat dan bahayanya besar. Dan Allah Maha
Mengawasi dan kepada-Nya lah tempat kembali" ْﻦَﻤَﻓ} ْﻞَﻤْﻌَﻳ
َﻝﺎَﻘْﺜِﻣ ﺍًﺮْﻴَﺧ ٍﺓَّﺭَﺫ ُﻩَﺮَﻳ ْﻦَﻣَﻭ (7) ْﻞَﻤْﻌَﻳ ٍﺓَّﺭَﺫ َﻝﺎَﻘْﺜِﻣ
[8 ،7 :ﺔﻟﺰﻟﺰﻟﺍ] { ُﻩَﺮَﻳ ﺍًّﺮَﺷ "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan
seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan
barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia
akan melihat (balasan)nya pula." (QS. ِAz-Zalzalah:7-8) Dan keuntungan
yang besar adalah dengan memanfaatkan kesempatan di sepuluh hari yang
agung ini, yang tidak ada gantinya dan tidak bisa dinilai dengan
harga. Bersegeralah beramal sebelum datangnya ajal/kematian, sebelum
menyesal orang-orang yang lalai terhadap apa yang dia lakukan sebelum
dia meminta untuk dikembalikan (ke dunia saat dia telah mati) tetapi
tidak dikabulkan, sebelum kematian menghalangi dia dengan cita-cita
dan tujuannya dan sebelum kita tertahan dilubang kuburan oleh amalan-
amalan yang kita lakukan di dunia.

(SUMBER :FADHLU AL-'ASYR MIN DZULHIJJAH, syaikh Shalih al-Munajjid dan "HATTAA LAA NAKHSAR FI AL-'ASYR MIN DZULHIJJAH", syaikh 'Adil bin 'Abdil'Aziz al- Mihlawi. Diterjemahkan dengan sedikit perubahan oleh Abu Yusuf Sujono)