Menjelang Keruntuhan Rusia, dan Lahirnya Negara Islam

ilustrasi
(Al-Iqab) - "Rusia mulai mengerahkan besar-besaran kekuatannya sebagai upaya terakhir terhadap Ukraina, dan usaha Moskow untuk menunda disintegrasi yang tak terelakkan. Di mana Ukraina pasti akan lepas dari kekuasaan kolonial Rusia yang menjadi warisan Soviet. Dengan hilangnya kontrol atas Ukraina, Kremlin akan mengucapkan selamat tinggal selamanya, dan hilangnya mimpi menguasi pengaruh secara geopolitis terhadap Eropa Timur yang luas. Dengan lepasnya Ukraina, sejatinya Rusia hanya tinggal kenangan sebagai sebuah warisan imperium Soviet. Semua ini karena faktor riil di dalam negeri Rusia yang secara ekonomi porak- poranda, sehingga akan merusak dan mengakibatkan Rusia runtuh ", tambah anggota parlemen Ukraina, Vitiv. Menurut pengakuan Vitiv, ekonomi Rusia menunjukkan tahun ini hanya mengalami pertumbuhan 1,4 %. "Ini sebenarnya berarti
stagnasi ", tegasnya. "Gazprom" yang menjadi
perusahaan gas raksasa Rusia dengan cepat
kehilangan pengaruhnya di pasar energi dan gas
global. Gas Rusia mahal, akibatnya Eropa tidak lagi mengambil gas dari
Rusia. Mulai tahun depan,
Federasi Rusia akan membekukan kenaikan upah
sektor publik dan pensiunan.
Jumlah penduduk asli Rusia dengan cepat
jumlahnya menurun, dibandingkan dengan
kelompok etnis lainnya. Namun jumlah Muslim di Rusia telah meningkat
menjadi 30 juta. Dalam
waktu 30 tahun ke depan Muslim di seluruh Rusia
akan menjadi mayoritas.
Jumlah migran dari Asia, yang setiap tahun
melakukan perjalanan ke Rusia mencapai 11 juta.
Chechnya dan Dagestan hanya bagian formal dari Rusia hari ini, yang
Moskow setiap tahunnya
membayar upeti kepada pangeran lokal, seperti
pernah dibayarkan kepada Mongolia khan. Ada
tumbuh kecenderungan Chechnya dan Dagestan
akan menjadi kekauatan sentrifugal yang selama
ini menjadi koloni Rusia", kata Anatoly Vitiv. Dengan gambaan riil
itu, Rusia akan berubah alias
bermetamorpose menjadi kekuatan baru, bukan
lagi sebagai adidaya komunis, tetapi akan menjadi
kekuatan Islam yang pengaruhnya akan meluas
ke seluruh wilayah Asia Tengah yang menjadi
koloni Soviet. Akhirnya, Vitiv menyarankan agar pemimpin Rusia
- Putin dan penasihatnya tidak ikut campur dalam
urusan internal Ukraina, dan berpikir tentang
kelangsungan hidup mereka sendiri ", tambah
Vitiv.
"Meskipun, saya pikir, tidak ada yang akan menyelamatkan mereka. Dan
wilayah negara
mereka akan berkurang dalam waktu dekat, dan
Rusia akan menjadi bentuk negara kecil seperti
Mongolia Ulus (distrik ) Moscow seperti itu di abad
XIV ", tegas Vitiv.
Imperium raksasa komunisme Soviet yang kemudian menjelma menjadi Rusia
sekarang terus
surut, baik secara ekonomi, politik, dan militer, dan
karena itu, suatu saat Rusia menjadi negara yang
mayoritas penduduknya muslim. Karena
penduduk asli Rusia sudah tidak lagi ingin
memiliki anak, kendatipun Putin menjanjikan hadiah bagi mereka yang
memiliki anak. Tetapi,
tetap tidak ada yang mau, dan pertumbuhan
penduduk asli Rusia 0 (zero). mash/hh