Tokoh
muda Muhammadiyah, Musthofa B Nahrawardaya ikut menanggapi pernyataan
aktivis Jaringan Islam Liberal (JIL) tentang Rohingya yang ramai
didiskusikan di Twitter. Sebelumnya, Ulil sempat menulis, bahwa kalau
umat Islam masih menyetujui aniaya Ahmadiyah di Indonesia, maka umat
Islam tak layak protes saat umat Muslim Rohingya dianiaya di Myanmar.
"Kan
ada haditsnya yang diriwayatkan oleh Thabrani, siapa yang tidak perduli
kepada permasalahan sesama Muslim, maka ia tidak termasuk golonganku
kata Rasulullah," jelas Musthofa kepada hidayatullah.com, Senin
(30/07/2012)
Musthofa
juga menjelaskan, kalaupun masalah Rohingyah dan Ahmadiyah ini mau
dimasukan ke masalah kemanusiaan, maka seharusnya Rohingya itu lebih
diprioritaskan.
"Lihat
saja berapa jumlah jatuhnya korban di Rohingyah dibandingkan Ahmadiyah?
lihat bagaimana mereka dibunuh, dibakar, diperkosa. Jumlah korban
disana sudah ratusan," tambah Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum
(ICAF) ini.
Ahmadiyah,
bagi Musthofa adalah kelompok yang justru melakukan penistaan agama
terhadap Islam. Sedangkan Rohingya adalah bagian dari umat Islam itu
sendiri.
"Jadi
wajar kalau di Indonesia ada perlawanan terhadap Ahmadiyah, kan kita
cuma minta mereka (Ahmadiyah) diluruskan pemahaman mereka dan kembali ke
aturan Islam yang benar kalau memang mau mengaku Islam," jelasnya lagi.
Sikap
Ulil, dinilai Musthofa jelas menggambarkan sebuah ketidak-cerdasan
intelektual dan tidak layak untuk didengarkan. Terlebih lagi, semua
orang mafhum, JIL, merupakan kelompok yang dikenal memaksakan diri
untuk menafsikan Al-Qur'an berdasarkan kepentingan nafsu, ujarnya.
Seperti
diketahui, dalam akun Twitter-nya tertanggal 28 Juli 2012, Ulil
berkicau membahas sikap beberapa kalangan Muslim di Indonesia yang
reaktif masalah perlakuan etnis Muslim Rohingya.
“Tetapi
kalau anda setuju aniaya atas Ahmadiyah di Indonesia, anda tak layak
protes saat umat Muslim Rohingya dianiaya di Myanmar,” tulisnya.
"Ada
yg bilang, aniaya atas Muslim Rohingnya di Myanmar tak bisa disamakan
dg aniaya atas Ahmadiyah di Indonesia. Di mana tak samanya, Bung?,”
tulis Ulil.