..Polisi hari Senin
(4/6/2012) mengatakan bahwa para Warga Buddha di barat Myanmar menyerang
sebuah bus penumpang dan menewaskan sembilan orang Muslim..
Pada awal bulanJuni
2012, pemerintah Burma mengumumkan akan memberikan kartu kewarganegaraan
(KTP—kartu tanda penduduk) ke orang Rohingya etnis Muslim di Arakan.
Kemarahan orang-orang Buddha banyak
disebabkan pengumuman ini karena mereka tahu itu akan mempengaruhi
ukuran penyebaran Islam di wilayah ini, maka mereka merancang
langkah-langkah untuk menimbulkan kekacauan. Orang-orang Buddha
menyerang sebuah bus yang membawa sepuluh ulama Muslim yang kembali dari
umrah. Bergabung dalam pembantaian (terhadap 10 ulama Muslim itu)
lebih dari 450 Buddhis (orang Budha). Diikatlah dengan sempurna sepuluh ulama itu tangan dan kaki mereka, dan 450 orang Buddha itu mengalahkan mereka dengan memukuli pakai tongkat sampai mereka (ulama) mati syahid. Orang-orang Buddha itu untuk menemukan pembenaran (menghalalkan perbuatan mereka), kata mereka, mereka melakukannya sebagai balasan atas kehormatan mereka setelah pria muda Muslim memperkosa pemudi Budha dan membunuhnya.
lebih dari 450 Buddhis (orang Budha). Diikatlah dengan sempurna sepuluh ulama itu tangan dan kaki mereka, dan 450 orang Buddha itu mengalahkan mereka dengan memukuli pakai tongkat sampai mereka (ulama) mati syahid. Orang-orang Buddha itu untuk menemukan pembenaran (menghalalkan perbuatan mereka), kata mereka, mereka melakukannya sebagai balasan atas kehormatan mereka setelah pria muda Muslim memperkosa pemudi Budha dan membunuhnya.
Sikap pemerintah sangat memalukan,
diputuskan untuk menangkap 4 Muslim dengan dalih karena dicurigai
terlibat dalam masalah gadis itu, dan membiarkan 450 orang Budha itu
membunuh tanpa hukuman (apa-apa).
Pada Jumat, Juni 3, 2012 tentara
mengepung masjid untuk menekan adanya demonstrasi setelah shalat, dan
Muslim dilarang pergi keluar sekaligus.
Di tengah-tengah keluarnya Muslimin dari
shalat, orang-orang Budha melemparkan batu ke arah mereka (Muslimin)
dan pecahlah bentrokan dahsyat, maka militer memaksakan larangan adanya
orang berjalan (pengadaan jam malam).
Tentara menekankan jam malam (larangan
adanya orang berjalan) itu (hanya) untuk orang Muslim, sementara itu
orang-orang Buddha dibiarkan berbuat kerusakan di bumi.
Orang-orang Buddha berjalan
mondar-mandir di lingkungan Islam dengan pedang, tongkat dan pisau, dan
mereka membakar rumah-rumah (Muslimin) dan membunuhi (Muslimin) di
depan mata aparat keamanan.
Bukan perkara mudah untuk merenovasi
masjid di Myanmar, memerlukan izin yang sangat rumit dan berliku
liku….sehingga masjid masjid terbiar rusak sendiri dimakan usia, puluhan
tahun tak tersentuh perbaikan karena memang tidak dizinkan , akhirnya
rubuh sendiri…Lain lagi masjid yang bmemang terbakar dan sengaja
dibakar/ imbalo
Mualailah sejumlah Muslim di Arakan #
melarikan diri pada malam hari menyeberangi teluk Benggala ke negara
tetangga, dan banyak dari mereka mati di permukaan laut.
Di tengah pengebirian media yang sangat
ketat, di sana ada lebih dari 10 juta Muslimin di Arakan dikenakan
proses pemusnahan (pembunuhan) sistematis dan diperkosanya istri-istri
(Muslimin) dan dibunuhinya anak-anak Muslimin.
Tuan-tuan, bantulah dalam publikasi dan ambillah pahala penyiaran dan penolongan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
berkata, ” Siapa yang tidak peduli terhadap urusan kaum Muslimin maka
dia tidak termasuk dari mereka”
ahbeb/ tunisia-sat.com