Sukoharjo - Berita syahidnya Abu Muhammad Al Indunisydi bumi Syam diumumkan di masjid Baitus Salam, Ponpes Al-Mukmin, Sukoharjo, Jawa Tengah, selepas shalat Maghrib tepat Kamis (28/11/2013) lalu. Seorang santri berdiri menyampaikan informasi perihal gugurnya alumnus mereka di Ghouta Timur beberapa hari lalu. Sejumlah santri terlihat haru dan bangga mendengar senior mereka yang memperoleh kesyahidan. Doa pun melantun dari lisan-lisan mereka.
Abu Muhammad al-Indunisy yang memiliki nama asli Reza Fardi pernah mondok di Ponpes yang lebih di kenal dengan Pondok Ngruqi tersebut melalui program Takhassus, sebagaimana dituturkan Abu Alib, teman seangkatan di Al Mukmin yang sekarang menjadi salah satu pengajarnya, Kamis (28/11/2013)Kemarin.
Abu Alib bercerita, Abu Muhammad adalah sosok yang baik, pendiam dan gemar membaca.
Asy Syahid (kama nahsabuhu) tidak suka banyak bicara dan lebih memilih membaca buku yang dibelinya di toko buku yang tak jauh dari pondok
Seusai menamatkan pendidikannya di Kuliyyatul Mu’alimin al-Islamiyah (Setaraf SMU/MA) mendapat tugaspengabdian dengan mengajar selama 1 tahun di Pondok almamaternya tersebut. Selanjutnya, mujahid kelahiran Kalimantan Barat itu melanjutkan belajar ke Ma’had Al Iman di Shona’a - Yaman bersama beberapa teman seangkatannya.
Di Yaman, beliau bersama temannya seringkali bermulazamah ilmiah dengan para masyayikh di luar Ma’had Al Iman. Ketika jeritan kaum saudaranya di Suriah sampai ke telinganya, korban kekejaman Basar Asad, beliau tergerak menolong dengan berjihad bersama kelompok jihad yang sedang bertempur membela kaum muslimin yang tertindas disana hingga kabar kesyahidannya sampai kepada kita.
Abu Alib bersyukur dan menghormati jalan kehidupan Abu Muhammad yang amat bagus, dari tempat kelahiran ke pondok sebagai sosok santri yang ta’at lalu mengajar dan terus belajar lagi kemudian gugur di medan jihad Syam.
KH. Wahyudin selaku Direktur Pondok Al Mukmin ketika dikabarkan berita gembira ini juga mendoakan kesyahidan beliau selaras dengan niat dan keberangkatannya untuk Izzatul Islam wal Mukminin.
"Semoga Allah menerima syuhada kita,” kalimat doa menantu Ustadz Abdullah Sungkardengan penuh harap.
Kabar syahidnya Abu Muhammad Al Indunisy disampaikan Brigade Suquur Al Izz melalui akunTwitternya, pada 28 November lalu. kabar tersebut lalu tersebar cepat melalui sisial media. Suquur Al Izz mengatakan, Abu Muhammad dikenal sebagai mujahid yang pendiam, rajin ibadah, dan pemberani.
Brigade Suquur Al Izz merilis sejumlah nama mujahidin yang gugur dalam pembebasan Ghauthah Timur –Suriah dari tangan pasukan rezim thaghut Bashar Assad yang telah mengepungnya beberapa bulan yang membuat warga setempat kesulitan untuk mendapatkan makanan, sehingga mereka terpaksa memakan kucing.
Abu Muhammad al-Indunisy yang memiliki nama asli Reza Fardi pernah mondok di Ponpes yang lebih di kenal dengan Pondok Ngruqi tersebut melalui program Takhassus, sebagaimana dituturkan Abu Alib, teman seangkatan di Al Mukmin yang sekarang menjadi salah satu pengajarnya, Kamis (28/11/2013)Kemarin.
Abu Alib bercerita, Abu Muhammad adalah sosok yang baik, pendiam dan gemar membaca.
Asy Syahid (kama nahsabuhu) tidak suka banyak bicara dan lebih memilih membaca buku yang dibelinya di toko buku yang tak jauh dari pondok
Seusai menamatkan pendidikannya di Kuliyyatul Mu’alimin al-Islamiyah (Setaraf SMU/MA) mendapat tugaspengabdian dengan mengajar selama 1 tahun di Pondok almamaternya tersebut. Selanjutnya, mujahid kelahiran Kalimantan Barat itu melanjutkan belajar ke Ma’had Al Iman di Shona’a - Yaman bersama beberapa teman seangkatannya.
Di Yaman, beliau bersama temannya seringkali bermulazamah ilmiah dengan para masyayikh di luar Ma’had Al Iman. Ketika jeritan kaum saudaranya di Suriah sampai ke telinganya, korban kekejaman Basar Asad, beliau tergerak menolong dengan berjihad bersama kelompok jihad yang sedang bertempur membela kaum muslimin yang tertindas disana hingga kabar kesyahidannya sampai kepada kita.
Abu Alib bersyukur dan menghormati jalan kehidupan Abu Muhammad yang amat bagus, dari tempat kelahiran ke pondok sebagai sosok santri yang ta’at lalu mengajar dan terus belajar lagi kemudian gugur di medan jihad Syam.
KH. Wahyudin selaku Direktur Pondok Al Mukmin ketika dikabarkan berita gembira ini juga mendoakan kesyahidan beliau selaras dengan niat dan keberangkatannya untuk Izzatul Islam wal Mukminin.
"Semoga Allah menerima syuhada kita,” kalimat doa menantu Ustadz Abdullah Sungkardengan penuh harap.
Kabar syahidnya Abu Muhammad Al Indunisy disampaikan Brigade Suquur Al Izz melalui akunTwitternya, pada 28 November lalu. kabar tersebut lalu tersebar cepat melalui sisial media. Suquur Al Izz mengatakan, Abu Muhammad dikenal sebagai mujahid yang pendiam, rajin ibadah, dan pemberani.
Brigade Suquur Al Izz merilis sejumlah nama mujahidin yang gugur dalam pembebasan Ghauthah Timur –Suriah dari tangan pasukan rezim thaghut Bashar Assad yang telah mengepungnya beberapa bulan yang membuat warga setempat kesulitan untuk mendapatkan makanan, sehingga mereka terpaksa memakan kucing.