Tentara Amerika tengah beristirahat di Masjid Khulafaur Rasyidin di Fallujah, Iraq |
akhir zaman adalah riwayat tentang invasi Bani
Qanthura terhadap Iraq. Dalam sebuah hadits
shahih Rasulullah menjelaskan bahwa di akhir
zaman akan terjadi penyerbuan bangsa
Qanthura' terhadap Bashrah, sebuah negeri kaum muslimin yang berada di
tepi sungai Dajlah
(Tigris hari ini). Dalam peperangan tersebut umat
Islam berhasil mengalahkan bangsa Qanthura'. Dari Abu Bakrah
bahwasanya Rasulullah telah
bersabda: "Akan ada segolongan kaum dari umatku yang menetap di sebuah daerah yang mereka
namakan Bashrah, di sisi sebuah sungai yang
disebut Dijlah (Dajlah), dan di atas sungai itu ada
sebuah jembatan. Penduduk daerah itu akan
bertambah banyak, dan ia akan menjadi salah satu negeri dari
negeri-negeri orang-orang yang
berhijrah. [Perawi Muhammad ibnu Yahya
berkata: Abu Ma'mar meriwayatkan dengan
mengatakan: negeri-negeri kaum muslimin]. Kelak di akhir zaman Bani
Qanthura' yang
berwajah lebar dan bermata sipit akan datang
menyerbu, sehingga mereka mencapai tepian
sungai Dajlah. Pada saat itulah penduduk daerah
itu akan terpecah menjadi tiga kelompok. Satu
kelompok mengikuti ekor sapi (menuntun binatang mereka) dan
menyelamatkan diri ke
pedalaman, Mereka akan binasa. Satu kelompok
lainnya memilih menyelamatkan dirinya dengan
jalan memilih kekafiran. Adapun kelompok
terakhir menempatkan keluarganya di belakang
punggung mereka dan bertempur melawan musuh. Mereka itulah orang-orang yang akan
mati syahid." HR. Abu Daud, dihasankan oleh Al
Albani. Dalam lafal yang lain diterangkan bahwa sisa-
sisa kelompok umat Islam yang berperang ini
akan mampu mengalahkan Bani Qanthura':
"Adapun satu kelompok yang terakhir
menempatkan keluarganya di belakang
punggung mereka dan mereka maju berperang menyongsong musuh. Orang-orang yang
terbunuh di antara mereka adalah orang-orang
yang mati syahid, dan Allah akan melimpahkan
kemenangan kepada mereka melalui orang-
orang yang tersisa." HR. Ahmad-shahih.
Siapa Sebenarnya Bani Qanthura'?
Banyak hadits yang menjelaskan beberapa ciri
Bani Qanthura', di antaranya mereka memiliki
wajah yang lebar dan mata yang sipit. Ciri seperti
ini juga dimiliki oleh Bangsa Turk (bukan Turki
saat ini). Imam al-Bukhari sendiri menempatkan
hadits shahih ini dalam bab "Qital al-Turk", perang melawan bangsa
Turk. Begitu pula imam
Ahmad, Abu Daud, Abu Bakr bin Syaibah, dan
para ulama lain menempatkan hadits tentang
Bani Qanthura' di atas dalam kumpulan hadits
yang membahas perang umat Islam melawan
bangsa Turk. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, salah
satu perawinya yang
bernama al-'Awwam bin Hausyab mengatakan :
"Bani Qanthura' adalah bangsa Turk." Jika mereka bukan penduduk negera yang hari
ini dikenal dengan nama Republik Turki ini,
lantas siapa gerangan bangsa Turk yang akan
memerangi kaum muslimin di akhir zaman
tersebut? Imam Syamsul Haq 'Azhim Abadi dalam 'Aunul
Ma'bud Syarh Sunan Abi Daud menulis bahwa
riwayat imam Muslim dengan lafal 'mereka
memakai pakaian yang terbuat dari bulu, dan
memakai alas kaki yang juga terbuat dari bulu'
secara tegas menunjukkan bahwa pakaian mereka terbuat dari bulu,
demikian pula halnya
dengan alas kaki (sandal dan sepatu) mereka.
Sebagaimana dikatakan oleh imam Ibnu Dihyah
dan para ulama yang lain, model pakaian seperti
ini disesuaikan dengan iklim lingkungan tempat
mereka tinggal. Mereka tinggal di daerah-daerah yang diselimuti oleh
salju-salju yang sangat
tebal. Dari berbagai hadits shahih yang menyebutkan
ciri-ciri fisik dan kondisi geografis negeri bangsa
besar Turk ini, setidaknya para pakar hadits dan
sejarah telah bisa meraba-raba suku bangsa dan
negeri mana saja yang tergolong dalam keluarga
besar bangsa dan negeri Turk. Negeri-negeri dingin bersalju menjadi
salah satu ciri tempat
kediaman mereka. (Sumber: granadamediatama]