Pernah menyaksikan film Volcano? Film yang mengisahkan meletusnya sebuah
gunung berapi dahsyat di bawah kota California, Amerika. Meski berlatar
belakang film fiksi, fenomena di film tersebut bisa menjadi kenyataan
di akhir zaman.
Ada sejumlah kota besar di dunia berada di atas gunung berapi besar yang
sedang tertidur. Entah kapan gunung-gunung itu akan meletus. Gunung
berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang
paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur
Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik
merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik. Satu dari
sekian kota yang berada di bawah gunung api itu adalah kota Aden (Eden)
di Yaman.
Dari sekian tanda kimat yang jarang disinggung orang adalah api yang
akan keluar dari kota Aden,
kota kedua terbesar di Yaman. Kota ini terdiri dari semenanjung gunung berapi dan pertama kali digunakan oleh Kerajaan Awsan kuno antara abad ke-5 SM dan ke-7 SM. Dalam hadits yang menceritakan tanda-tandan kiamat, Rasulullah tidak merinci jenis api apa yang akan keluar dari kota yang dulu ibukota Yaman Selatan. Namun lahar letusan gunung berapi tentu adalah juga api karena keduanya sama-sama memiliki unsur efek membakar. Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Semuanya bersifat api atau menghancurkan seperti aliran lava, letusan gunung berapi, aliran Lumpur, abu, kebakaran hutan, gas beracun, gelombang tsunami, gempa bumi.
kota kedua terbesar di Yaman. Kota ini terdiri dari semenanjung gunung berapi dan pertama kali digunakan oleh Kerajaan Awsan kuno antara abad ke-5 SM dan ke-7 SM. Dalam hadits yang menceritakan tanda-tandan kiamat, Rasulullah tidak merinci jenis api apa yang akan keluar dari kota yang dulu ibukota Yaman Selatan. Namun lahar letusan gunung berapi tentu adalah juga api karena keduanya sama-sama memiliki unsur efek membakar. Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Semuanya bersifat api atau menghancurkan seperti aliran lava, letusan gunung berapi, aliran Lumpur, abu, kebakaran hutan, gas beracun, gelombang tsunami, gempa bumi.
Rasulullah Shalallahu ’Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak akan tegak hari
kiamat sampai kalian melihat sepuluh tanda: terbitnya matahari dari
tempat terbenamnya, Ya`juj dan Ma`juj, keluarnya binatang, tiga khusuf
(longsor): di timur, di barat, dan di jazirah Arab, api yang keluar dari
negeri Aden (kota di Yaman) yang menggiring manusia atau mengumpulkan
manusia, di malam dan siang hari tetap bersama mereka di manapun mereka
berada.” (HR. Muslim dan At-Tirmidzi no. 2183)
Gunung berapi adalah suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam
wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di
bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil
akumulasi material yang dikeluarkan pada saat dia meletus. Gunung api
Aden yang lebih dikenal dengan “api penggiring” benar-benar ada di bawah
kita. Ia akan keluar sebagaimana ia pernah keluar sebelumnya.
Munculnya api dari Aden ini tidak menafikan fenomena kiamat lainnya
seperti “ dan apabila lautan dijadikan meluap” (At-Takwir: 6). Sebab
kota Aden sendiri sebagian besarnya berada di laut Meditrania. Kota ini
terbentuk dari gunung api sangat besar dan pernah meletus di sisi
lautnya. Jutaan tahun kemudian gunung api itu membeku dan mati. Setelah
itu terbentuklah kawah sangat besar yang kemudian menjadi kota Aden.
Panorama kawah ini terlihat jelas dari foto luar angkasa.
Fenomena kota Aden semacam ini pertama terungkap setelah penjajah
Inggris datang menguasai kota ini. Di era pesawat terbang mereka
berhasil memotret kota-kota dari udara. Ternyata mereka menemukan kota
Aden berada di atas kawah besar. Inggris kemudian menyebutnya Kraytar.
Delegasi kerajaan Inggris dengan pimpinan Prof. I.G. Gass tahun 1964
melakukan penelitian terhadap kota Aden.
Mengawali hasil penelitian, I.G. Gass menyatakan, “Gunung-gunung api
yang ada sekarang hanya petasan dibandingkan dengan gunung api Aden,”.
Perbandingan ini dilihat dari struktur kontruksi antara gunung-gunung
api itu dengan gunung api Aden. Di majalah Reader Digest tahun 1979
dimuat artikel ilmiah yang menyatakan bahwa gunung api Krakatau
(Krakatau Volcano) di Selat Sunda Indonesia yang meletus tahun 1883
dianggap sebagai para ahli sebagai gunung api terbesar yang pernah
dikenal oleh manusia. Letusannya menewaskan 36.000 orang, suara
letusannya terdengar hingga radius 5000 km, abu dan asap menutupi
atmosfir bumi hingga satu minggu, dan sejumlah pulau lenyap. Para ahli
memperkirakan kekuatan letusannya ratusan kali lipat bom Hidrogen.
“Gunung api Krakatau hanya seperti petasan jika dibanding dengan gunung
api Aden,” penulis mengakhiri artikelnya.
Dalam sebuah studinya “Aden, Dimensi Historis dan Peradaban” Ir. Makruf
Oqbah mengatakan, “Gunung api Aden adalah salah satu dari enam pusat
gunung api yang terletak di satu garis gunung api yang memanjang dari
Bab Al-Almandeb di sisi selatan laut merah hingga kota Aden. Beberapa
saat lalu salah satu dari enam pusat gunung api di gunung Thair di teluk
Yaman di Laut Merah kembali aktif.
Gambaran ilmiah sangat dengan ungkapan Rasulullah dalam hadits di atas.
Hadits tersebut menggunakan kata “qa’ru adn” yang artinya, lubang,
rongga, ruang atau kawah. Ini terlihat jelas melalui foto luar satelit
luar angkasa. Rasulullah saw juga menggambarkan bahwa kota Aden berada
di atas gunung api yang sedang ‘istirahat’. Struktur tanah Aden terdiri
dari gugusan besi dan nikel yang tercampur. Lahar dari gunung api ini
keluar melalui teluk di dekatnya di laut meditrania. Rasulullah
mengabarkan bahwa api (lahar volcano) akan keluar lagi dari Aden
sebagaimana layaknya gunung api di dunia yang bisa hidup setelah mati.
Letusan keduakalinya ini akan jauh lebih kuat dan akan menggiring
manusia semuanya ke negeri Syam.
Meletusnya gunung api biasanya diikuti oleh gempa bumi karena pergeseran
lempengan bumi akibat dorongan lahar gunung api dari dasar bumi yang
akan keluar. Akibatnya, lempengan bagian paling atas bumi ikut bergetar
dan terjadi gempa. Setelah gempa terjadi, lahar yang terdiri dari besi
nikel dari perut bumi keluar ke permukaan. Such earthquakes can be an
early warning of volcanic eruptions (gempa adalah peringatan dini
terjadinya letusan gunung berapi). Struktur letusan gunung berapi adalah
besi dan nikel yang merupakan materi terberat (atsqal) di bumi. Ia
berada di dasar bumi atau ¼ bumi. Gambaran ini tepat dengan gambaran
ayat:
“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi
telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,” (Az-Zalzalah:
1-2)
Pada saat Al-Quran turun, tidak ada yang mengetahui kaitan gempa bumi
dengan ledakan lahar. Ini diketahui setelah para ahli meneliti dasar
lautan dan melihat pecahan-pecahan di lempengan di sana akibat gempa dan
keluarnya lahan panas.
Karenanya, di hadits di atas bersamaan dengan penyebutan gunung api
Aden, Rasulullah menyebutkan sejumlah longsor yang ada kaitannya dengan
gempa juga. Sehingga korelasi ilmiah geologis sesuai dengan korelasi
yang digambarkan Rasulullah; gempa bumi, kemudian longsor, kemudian
letusan gunung api. Letusan paling besar adalah gunung api Aden.
Kebanyakan gunung api itu berada di dasar laut. Ini tetap dengan
gambaran ayat: “ dan apabila lautan dijadikan meluap” (At-Takwir: 6).