Oleh: Zulfahmi, MA, Alumnus University of Malaya
(Al-Iqab) - TETAPI
Allah telah memberi kabar gembira
melalui RasulNya bahwa umat Islam akan diutus
seorang penyelamat yang akan membawa
masa-masa kelam menuju kepada masa
kejayaan yang dulunya penuh dengan
kezaliman Rasulullah SAW bersabda: "Al-Mahdi dari (keturunan)ku. Ia
ajla aljabhah dan aqna'
hidungnya. Ia akan memenuhi bumi dengan
kebenaran dan keadilan sebagaimana
(sebelumnya) telah penuh dengan kedzhaliman
dan aniaya. Ia akan memimpin kalian selama
tujuh tahun." (HR. Abu Dawud) Kedhaliman yang di alami oleh umat Islam tidak
berlangsung selamanya, karena Allah telah
menjanjikan seorang penyelamat yang akan
membawa umat Islam kepada masa kejayaan
kembali. Tetapi perlu di ingat bahwa peralihan
masa kegelapan kepada masa kejayaan bukan ibarat membalik telapak
tangan. Hal ini Allah
akan menguji umat Islam sebagaimana kaum
Yahudi diuji di saat menyambut sang penyelamat
mereka yaitu al-Masih yang lahir dalam keadaan
tanpa ayah. Sehingga kebanyakan para pendeta Yahudi
menuduh al-Masih sebagai anak zina. Jadi
akhirnya mereka menolaknya, hanya sedikit
sekali yang menerimanya. Sejarah akan berulang
kembali sama seperti kaum Yahudi, umat Islam
yang pada mulanya menginginkan kedatangan al-Mahdi tapi akhirnya akan
menolak hanya
dengan satu propaganda media-media kuffar
dengan tuduhan bahwa al-Mahdi adalah teroris
yang akan mengancam perdamaian dunia. Hal ini tidak bisa kita pungkiri mengingat
mayoritas umat Islam hari ini diseluruh Negara
yang mayoritas Islam tidak terkecuali para ulama
dengan secara tegas menolak para mujahidin
dengan sebutan khawarij, padahal Rasulullah
telah memberitahukan bahwa sebelum kedatangan al-mahdi Allah telah
terlebih dahulu
mendatangkan tentaranya untuk menyambut al-
Mahdi dan memberi dukungan padanya. Dari
Tsauban Rasulullah SAW bersabda: apabila kamu
melihat panji hitam telah berkibar di khurasan
maka bergabunglah karena sesungguhnya mereka adalah pasukan
khalifatullah al-mahdi
(HR. Ahmad) Para ahli sejarah sepakat menyatakan bahwa
jantungnya Khurasan adalah Afhanistan. Di
Afghanistan inilah sekarang munculnya satu
pasukan yang mempunyai cirri-ciri sebagaimana
di jelaskan oleh Rasulullah SAW. bahwa mereka
adalah pasukan yang membawa panji hitam yaitu bendera hitam yang
dituliskan kalimat
tauhid yang merupakan bendera Rasulullah
SAW. Didalam hadis yang lain dijelaskan:Dari Abu
Hurayrah, ia berkata : Bersabda Rasulullah SAW :
"Akan muncul dari Khurasan bendera-bendera
hitam, dimana tidak ada satupun yang dapat mengusirnya hingga ia
tertancap di Iliya (Baitul
maqdis)." (HR. Tirmidhi) Pasukan Panji hitam dari Khurasan hari ini di
kenal dengan nama Taliban, kekuatan mereka di
akui oleh musuh-musuh, tidak ada yang dapat
mengusir mereka dari sejak penjajahan Uni
Soviet pada tahun 1979 M sampai dengan 1989
M yang berlansung selama sepuluh tahun ahkirnya uni Soviet kalah
hingga runtuhnya
Negara tersebut. Kemudian penjajahan dilanjutkan oleh Amerika
dan sekutunya pada tahun 2001 M sudah
hampir dua belas tahun lebih dan direncanakan
2014 M pasukan amerika di tarik dari
Afghanistan. Hal ini telah menyebabkan krisis
ekonomi Negara Amerika yang berkepanjangan, sekarang tanda-tanda
keruntuhan Amerika
sudah di depan mata dengan terjadinya shut
down pemerintahan Amerika baru-baru ini. Al-Mahdi adalah manusia biasa
yang tidak
mungkin mengubah dunia yang penuh dengan
kedhaliman tanpa ada dukungan dari tentara-
tentaranya yang lebih dulu dipersiapkan oleh
Allah SWT. Di saat pasukan al-Mahdi dengan
mati-matian mempertahankan sistem Islam dan memerangi sistem demokrasi
(kufur) tapi
mayoritas umat Islam malah mendukung sistem
tersebut dan mencela orang yang menolak
sistem demokrasi (kufur) dengan teroris. Maka sudah sangat jelas
sekali mereka akan
membenci al-Mahdi karena al-Mahdi akan
menghancurkan sistem demokrasi dan
menegakkan sistem khilafah yang akan
menghancurkan berhala-berhala nasionalisme,
inilah yang menyebabkan mayoritas umat Islam akan membenci al-Mahdi.
Sungguh suatu
perkara yang sangat aneh disaat Negara yang
mempromosikan demokrasi malah ditentang
oleh rakyat sendiri. Tapi sangat berbeda dengan
negara yang katanya mayoritas muslim malah
menggembor-gemborkan demokrasi disertai fatwa-fatwa ulama seperti
haram golput. Inilah
cikal bakal para penentang al-Mahdi yang
kemunculannya sudah sangat dekat.
Wallahua'lam.