(Al-Iqab) Para snipers rezim Bashar al-Assad dengan sengaja mentarget dan
menembaki wanita-wanita hamil di Suriah untuk membunuh janin-janin
mereka, demikian dilaporkan seorang dokter Inggris.
Dr David Nott yang baru saja bertugas di sebuah rumah sakit yang dirahasiakan lokasinya
, menggambarkan betapa setiap hari para snipers mentarget bagian tubuh tertentu warga sipil yang setiap harus berlari dari satu lokasi ke lokasi lain demi membeli makanan dan kebutuhan hidup. Di satu hari tertentu, mereka mentarget daerah kelamin. Hari berikutnya mereka mentarget leher, dan hari berikutnya dada, demikian Nott kepada harian The Times yang berbasis di London.
“Dari pasien pertama yang datang di pagi hari, saya sampai bisa menebak, (korban dengan luka) seperti apa yang akan saya temui sepanjang hari. (Buat para snipers), semua ini semua seperti game. Kami dengar mereka akan dapat hadiah rokok kalau bisa menjatuhkan sekian korban.”
Dalam satu hari, misalnya, lebih dari enam orang wanita hamil jadi korban tembakan snipers. Hari berikutnya, dua orang. Wanita-wanita ini selamat tapi bayi mereka meninggal, termasuk di antaranya salah satu janin yang didapati dengan peluru di otaknya.
Dr David Nott yang baru saja bertugas di sebuah rumah sakit yang dirahasiakan lokasinya
, menggambarkan betapa setiap hari para snipers mentarget bagian tubuh tertentu warga sipil yang setiap harus berlari dari satu lokasi ke lokasi lain demi membeli makanan dan kebutuhan hidup. Di satu hari tertentu, mereka mentarget daerah kelamin. Hari berikutnya mereka mentarget leher, dan hari berikutnya dada, demikian Nott kepada harian The Times yang berbasis di London.
“Dari pasien pertama yang datang di pagi hari, saya sampai bisa menebak, (korban dengan luka) seperti apa yang akan saya temui sepanjang hari. (Buat para snipers), semua ini semua seperti game. Kami dengar mereka akan dapat hadiah rokok kalau bisa menjatuhkan sekian korban.”
Dalam satu hari, misalnya, lebih dari enam orang wanita hamil jadi korban tembakan snipers. Hari berikutnya, dua orang. Wanita-wanita ini selamat tapi bayi mereka meninggal, termasuk di antaranya salah satu janin yang didapati dengan peluru di otaknya.