(Al-Iqab) - Elit gerakan perlawanan Islam Hamas, Husam
Badran menegaskan konfrontasi Intifada Palestina
melawan penjajah zionis di Tepi Barat adalah fakta
yang tidak akan bisa terelakkan dan itu soal
waktu semata. Ia menilai rakyat dan bangsa
Palestina terlalu besar untuk dikekang dan diblokade oleh otoritas
Palestina atau aparat
keamanannya. Badran mantan pimpinan Brigade Al-Qassam,
sayap militer Hamas di Tepi Barat dan eks tawanan
dalam pertukaran perjanjian pertukaran tawanan
dengan serdadu Israel yang dideportasi ke Qatar
mengatakan dalam wawancara dengan Info
Palestina bahwa ketika rakyat Palestina sudah memutuskan untuk
melakukan perlawanan
Intifada menghadapi Zionis Yahudi maka mereka
tidak akan menunggu mencari izin atau
persetujuan dari siapapun. Mereka juga tidak menginginkan mendapatkan
dukungan dari siapapun karena mereka akan
bekerja secara spontan dan otomatis. Badran
menegaskan keyakinannya bangsa Palestina akan
turut dalam konfrontasi besar-besaran melawan
penjajah zionis di Tepi Barat. Dalam lawatan Intifadah kali ini mereka
akan melakukan bersama
seluruh faksi-faksi Palestina di sana termasuk
personel dari Fatah seperti yang terjadi di dalam
Intifadah Al-Aqsha baik dengan keputusan
sebagian elitnya atau keputusan individual di
sana. Badran mengatakan seluruh gerakan Palestina
tidak lepas dari adanya tokoh perlawanan yang
dijadikan sebagai bahan bakar atas pertempuran
dengan penjajah zionis. Mereka akan
memanfaatkan kesempatan untuk
mengungkapkan perasaan mereka terlepas dari sikap elit-elit mereka. Ia
memperkirakan, ada
pertambahan dan pertumbuhan pasti dalam
operasi serangan secara individual terhadap
penjajah zionis di masa mendatang. Sebab bangsa
Palestina di Tepi Barat merasa dikekang baik
secara politik atau keamanan atau ekonomi. Badran tidak melihat adanya
harapan akan solusi
politik atau perdamaian dengan penjajah zionis.
Sebab aksi yahudisasi dan pembangunan
pemukiman secara besar besaran masih terjadi
dan kejahatan zionis terjadi setiap hari terjadi di
sana. Perlawanan Palestina di Tepi Barat akan mampu
memberikan pukulan menyakitkan bagi penjajah
zionis dengan berbagai macam sarana dan cara
baik dengan senjata atau "senjata putih". Masalah
perlawanan di Palestina di Tepi Barat hanyalah
masalah waktu, tegasnya. Menguatnya konflik antara bangsa Palestina
dan penjajah zionis yang
semakin kuat akan menjadi pemicu Intifada. Ia menegaskan, sebagian
besar dari bangsa
Palestina mendukung jalan perlawanan dan
meskipun hal itu harus dengan harga begitu
mahal. Dia menegaskan, semua usaha untuk
membius bangsa Palestina selama beberapa tahun
belakangan ini pasti akan berakhir dengan kegagalan. Sebab sebagian
besar kansa Palestina
mendukung proyek perlawanan dan mendukung
para mujahidin. Mereka mencintai dan
memberikan dukungan secara riil dan aktif
dengan kelompok Intifadah dengan respon cepat. Badran menampik
otoritas Palestina memiliki
kekuatan untuk memberikan kesempatan dan
peluang melakukan perlawanan terhadap
penjajah zionis. Sebab, Otoritas Palestina telah
memilih jalan perundingan dan koordinasi
keamanan dengan penjajah zionis sebagai pilihan strategis. Namun
Israel ujungnya akan tetap
menyingkirkan kelompok perundingan
perdamaian karena mereka adalah bangsa
Palestina. Dan Israel akan memerangi setiap yang
berbau Palestina. Secara riil dan praktis tidak
mungkin zionis rela terhadap kinerja otoritas Palestina meskipun sudah
memberikan peran
dalam memerangi gerakan perlawanan. Israel
penjajah zionis akan tetap menuding mereka
otoritas Palestina telah melakukan kerja yang
tidak becus dan memiliki banyak kekurangan. Kerja Perlawanan Individu
atau Terorganisir Terkait dengan operasi pembunuhan dua serdadu
zionis di Qalqilia dan Hebron belakangan ini dan
operasi-operasi perlawanan di sana secara umum,
Badran menegaskan operasi tersebut bisa
dipahami dan memiliki pembenar untuk mengusir
penjajah dan bukti perlawanan masih ada di Tepi Barat. Baik operasi
dilakukan secara individual
atau terorganisir semuanya perlu didukung. Dia mengisyaratkan operasi
tersebut telah
mengembalikan hubungan antara kita dengan
penjajah zionis kepada hubungan sebenarnya
yaitu hubungan konfrontasi langsung dengan
berbagai macam sarana dan cara diantaranya
terutama kerja militer. Menurut Badran tidak penting apakah operasi
tersebut bersifat individual personal atau
sistematis karena yang lebih penting adalah
operasi itu masih tetap ada dan terus mengalami
pertumbuhan. Pengalaman telah mengajarkan,
operasi operasi itu memang ti mulai dari operasi personal kemudian
berkembang terus menerus
dan berkembang dan menyebar ke semua
wilayah seperti yang terjadi di dalam Intifadah. Ia menegaskan yang
terpenting ada kerja
perlawanan, pasti kami mendukungnya terlepas
siapa yang melakukannya. Israel dan Otoritas Palestina mengejar Brigade Al-
Qassam karena mereka memiliki kerja heroik
dalam Intifadah Al-Aqsha. Memang Al-Qassam
terpengaruh dengan operasi pengejaran dan
pemburuan. Terutama kondisi di Tepi Barat
berbeda dengan Jalur Gaza. Akan tetapi Badran bisa memastikan bahwa
rakyat Palestina di Tepi
Barat masih mencintai kerja perlawanan dan
perlawanan itu masih ada dan bisa dibuktikan
dengan sejumlah operasi yang mereka gelar.
Selama ini kerja perlawanan Al-Qassam sangat
terkenal di Tepi Barat. (infopalestina)