Oleh: Badrul Tamam
(Al-Iqab) - Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam.
Shalawat dan salam teruntuk Rh – Shallallahu 'Alaihi Wasallam-,
keluarga dan para sahabatnya.
Dianjurkan membaca Basmalah sebelum
melakukan perbuatan atau pekerjaan baik. Lafadznya: bismillaah atau
Bismillaahirrahmanirrahiim. Tujuannya agar Allah memberkahi
pekerjaannya, menolong, dan memudahkannya. Harapannya, ia akan
mendapatkan kesuksesan dan keberkahan pada amal yang ditekuninya. Ini
berlaku pada semua perbuatan-perbuatan baik, seperti bersuci, makan-
minum, keluar rumah, menyembelih hewan, berangkat bekerja, dan memulai
apa saja yang dinilai baik oleh syariat. Hal ini didasarkan kepada
hadits yang dihassankan
Ibnu Shalah, dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu,
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
ُﺮَﺘْﺑَﺃ َﻮُﻬَﻓ
َّﻞَﺟَﻭ َّﺰَﻋ ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﺮْﻛِﺬِﺑ ُﺢَﺘْﻔُﻳ ﺎَﻟ ٍﻝﺎَﺑ ﻱِﺫ ٍﺮْﻣَﺃ ْﻭَﺃ
ٍﻡﺎَﻠَﻛ ُّﻞُﻛ
"Setiap perkataan atau perkara penting yang tidak
diawali dengan zikrullah (menyebut nama Allah), maka perkara itu
terputus." (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan selainnya dengan lafadz yang
mirip)
Dalam lafdza lain disebutkan, "Setiap perkara penting tidak
diawali dengan Bismillaahirrahmaanirrahiim maka ia terputus." Memang
ada sebagian ulama menilai hadits dengan
lafadz ini berstatus dhaif. Namun ada sebagian ulama menilai hadits
dengan makna ini adalah hasan, seperti Imam Nawawi, Ibnu Hajar. Bahkan
ada juga yang menilainya shahih seperti Ibnu Daqiq al-'Ied dan Ibnu
al-Mulqin. Syaikh Ibnu Bazz ditanya tentangnya, beliau menjawab:
،
ﻩﺮﻴﻏﻭ ﻥﺎﺒﺣ ﻦﺑﺍ ﺪﻨﻋ ﺮﺜﻛﺃ ﻭﺃ ﻦﻴﻘﻳﺮﻃ ﻦﻣ ﺚﻳﺪﺤﻟﺍ ﺍﺬﻫ ﺀﺎﺟ ﻦﺴﺤﻟﺍ ﺏﺎﺑ ﻦﻣ ﻪﻧﺃ
ﺏﺮﻗﻷﺍﻭ ، ﻢﻠﻌﻟﺍ ﻞﻫﺃ ﺾﻌﺑ ﻪﻔﻌﺿ ﺪﻗﻭ ﻩﺮﻴﻐﻟ
"Hadits ini datang dari dua
jalur atau lebih dalam (Shahih) Ibnu Hibban dan selainnya. Sebagian
ulama mendhaifkannya.
Sedangkan pendapat yang lebih mendekati
kebenaran bahwa itu bernilai hasan lighairihi." (majmu' Fatawa Ibnu
Bazz: 25?135)
Ringkasnya, hadits dengan makna ini diterima dan bisa
diamalkan. Ini didukung dengan perbuatan Allah yang mengawali
Kitab-Nya dengan Basmalah,
Nabi Sulaiman memulai suratnya kepada ratu Bilqis dengan Basmalah, dan
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam juga membuka tulisan suratnya kepada raja Heraklius dengan
Basmalah. Sehingga mayoritas fuqaha' berkesimpulan akan disyariatkan
dan dianjurkannya membaca Basmalah pada perkara-perkara penting.
Apakah ini berlaku juga saat memulai shalat?
Apakah Shalat juga
Diawali dengan Basmalah
Pengertian umum yang diberikan para ulama,
bahwa shalat dibuka dengan Takbir (Allahu Akbar). Sedangkan Basmalah
berada setelah Takbiratuh Ihram, doa Istiftah, dan Isti'adzah. Namun
disebutkan dalam fatawa islamweb.net, "Kalau seseorang membaca sebelum
Takbiratul Ihram tanpa meyakini bahwa perkara itu adalah sunnah maka
tidak mengapa. Dan selayaknya ia tidak merutinkannya karena tidak
adanya dalil syar'i tentangnya." Wallahu Ta'ala A'lam.