(Al-Iqab) - Mujahidin yang berhasil menguasai kota Maalula
mendapatkan pujian dari warga Nasrani yang
merupakan mayoritas di sana. Setelah memukul
mundur pasukan rezim Basyar Asad, mujahidin
yang terhubung dengan gerakan jihad global Al
Qaeda langsung melindungi warga setempat. Sebaliknya, para pasukan
rezim Syiah Nushairiyah
malah membunuhi warga Maalula dan menyerang
rumah-rumah mereka. "Mujahidin melindungi
kami, meskipun para pejuang pembebasan itu
memeluk agama Islam. Sedangkan para tentara
Syiah Asad malah membunuhi kami," kata seorang warga Nasrani yang
enggan disebut namanya
seperti dikutip aljazeera.net, Senin (09/09). Ini bukan kali pertama
para mujahidin
menunjukkan akhlak mulia ketika melindungi
warga yang memeluk agama selain Islam. Contoh
paling dekat adalah ketika seorang komandan
mujahidin di Suriah melindungi seorang kakek
yang beraqidah Syiah. Kala itu terjadi percakapan antara keduanya yang
salah satunya adalah
menyinggung bagaimana sikap yang akan
ditunjukkan oleh Syiah jika mereka menangkap
seorang ahlus Sunnah. Sang kakek, yang sebelumnya merasa terkejut
karena dia berhadapan dengan seorang ahlus
Sunnah, menjawab bahwa jika tentara Syiah
menangkap ahlus Sunnah maka sudah barang
tentu akan dibunuh. Komandan mujahidin yang
bernama Abu Firas itu kemudian membalas bahwa Rasulullah SAW
mengajarkan umat Islam untuk
tidak membunuhi para orang tua, perempuan dan
bahkan memotongi pohon pada saat terjadi
peperangan. Abu Firas pun kemudian mempersilakan sang
kakek untuk pergi ke sebuah rumah yang kosong
dan siap dihuni serta terdapat makanan untuk
mengisi perut. "Dan bila ada yang bertanya
kepadamu, beritahukan kepada mereka Anda
berada di bawah perlindungan Abu Firas." "Terima kasih. Semoga Allah
memberkahi kalian,
kalian sangat terhormat," jawab sang kakek. "Pergi dan perolehlah
keamanan. Pergilah wahai
lelaki tua, bersembunyilah kamu di dalam rumah,"
kata Abu Firas. "Terima kasih. Kamu sangat baik," tutup sang
kakek Syiah tersebut. Anda juga bisa baca artikelnya disini.